CONTOH GAMBAR DESAIN

CONTOH GAMBAR DESAIN
keterangan lebih lanjut ke: WA 085-106-4000-60

Senin, 03 Februari 2014

PERHITUNGAN STRUKTUR
Struktur adalah sebuah sistem, artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai macam elemen-elemen yang dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Analisis struktur bangunan Gedung dilakukan dengan program komputer berbasis elemen hingga ( finite element ) untuk berbagai kombinasi pembebanan yang meliputi beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa dengan pemodelan struktur 3-D ( space-frame) menggunakan Software STAAD PRO .
Analisis terhadap beban gempa digunakan cara statik ekivalen maupun dinamik response spectrum analysis dan time history analysis.
Struktur bangunan dirancang mampu menahan gempa rencana sesuai peraturan yang berlaku yaitu SNI 03-1726-2002 tentang Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. Dalam peraturan ini gempa rencana ditetapkan mempunyai periode ulang 500 tahun, sehingga probabilitas terjadinya terbatas pada 10 % selama umur gedung 50 tahun. Berdasarkan pembagian Wilayah Gempa, lokasi bangunan di bedakan menjadi 6 wilayah zona gempa.
Konsep perancangan konstruksi didasarkan pada analisis kekuatan batas (ultimate-strength) yang mempunyai daktilitas cukup untuk menyerap energi gempa sesuai peraturan yang berlaku.

JENIS BEBAN PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
1. Beban mati (Dead load)
Beban mati yang merupakan berat sendiri konstruksi (specific gravity) menurut Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F), adalah seperti table berikut :

No   Konstruksi                   Berat      Satuan
1      Baja                             7850      kg/m3
2      Beton bertulang            2400      kg/m3
3      Beton                           2200      kg/m3
4      Dinding pas bata ½ bt     250      kg/m2
5      Dinding pas bata 1 bt      450      kg/m2
6      Curtain wall+rangka         60       kg/m2
7      Cladding + rangka            20       kg/m2
8      Pasangan batu kali        2200       kg/m3
9      Finishing lantai (tegel)    2200       kg/m3
10    Plafon+penggantung          20       kg/m2
11    Mortar                          2200       kg/m3
12    Tanah, Pasir                  1700       kg/m3
13    Air                                1000       kg/m3
14    Kayu                              900       kg/m3
15    Aspal                            1400       kg/m3
16   I nstalasi plumbing              50       kg/m2

2. Beban hidup (Live load)
Beban hidup yang bekerja pada lantai bangunan Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F), adalah seperti tabel berikut :

No   Lantai bangunan          Beban hidup   Satuan
1      Hall,coridor,balcony      300              kg/m2
2      Tangga dan bordes       400               kg/m2
3      Lantai bangunan           250               kg/m2
4      Lantai atap bangunan   100               kg/m2

3. Beban gempa (Earthquake)
Beban gempa dihitung berdasarkan Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002) dengan 2 metode yaitu cara statik dan dinamik. Dari hasil analisis kedua cara tersebut diambil kondisi yang memberikan nilai gaya atau momen terbesar sebagai dasar perencanaan.

a. Metode Statik Ekivalent
Gaya geser dasar nominal pada struktur akibat gempa dihitung dengan rumus sebagai berikut :
V = C . I / R .Wt
Dengan, C= nilai faktor response gempa, yang ditentukan berdasarkan wilayah gempa ( gambar 1 ), kondisi tanah dan waktu getar alami.

b. Metode Dinamik Response Spectrum
1) Besar beban gempa ditentukan oleh percepatan gempa rencana dan massa total struktur. Massa total struktur terdiri dari berat sendiri struktur dan beban hidup yang dikalikan dengan faktor reduksi 0,5.
2) Percepatan gempa diambil dari data zone 5 Peta Wilayah Gempa Indonesia menurut Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002) dengan memakai spektrum respons yang nilai ordinatnya dikalikan dengan koreksi I/R = 1/6,4 seperti tabel di bawah. Percepatan grafitasi diambil, g = 981 cm/det2.

Tabel 1. Nilai spectrum terkoreksi

Waktu getar (detik)   Nilai spectrum   Nilai spectrum terkoreksi
            0.0                       0.32                        0.05
            0.2                       0.83                        0.13
            0.6                       0.83                        0.13
            1.0                       0.50                        0.08
            1.5                       0.30                        0.05
            2.0                       0.25                        0.04
            2.5                       0.20                        0.03
            3.0                       0.17                        0.02

3) Analisis dinamik dilakukan dengan metode superposisi spectrum response. dengan mengambil response maksimum dari 4 arah gempa, yaitu 0, 45, 90, dan 135 derajat.
4) Digunakan number eigen NE = 3 dengan mass partisipation factor ³ 90 % dengan kombinasi dinamis (CQC methode)
3) Karena hasil dari analisis spectrum response selalu bersifat positif (hasil akar), maka perlu faktor +1 dan –1 untuk mengkombinasikan dengan response statik.

c. Metode Time History Analysis 
Analisis dinamik linier riwayat waktu (time history) sangat cocok digunakan untuk analisis struktur yang tidak beraturan terhadap pengaruh gempa rencana. Mengingat gerakan tanah akibat gempa di suatu lokasi sulit diperkirakan dengan tepat, maka sebagai input gempa dapat didekati dengan gerakan tanah yang disimulasikan. Dalam analisis ini digunakan hasil rekaman akselerogram gempa sebagai input data percepatan gerakan tanah akibat gempa. Rekaman gerakan tanah akibat gempa diambil dari akselerogram gempa El-Centro N-S yang direkam pada tanggal 15 Mei 1940. Dalam analisis ini redaman struktur yang harus diperhitungkan dapat dianggap 5% dari redaman kritisnya. Faktor skala yang digunakan = g x I/R dengan g = percepatan grafitasi (g = 981 cm/det2).

4. Beban Angin
Beban angin minimum pada bangunan yang terletak cukup jauh dari tepi laut dihitung berdasarkan kecepatan angin 20 m/detik pada ketinggian 10 m di atas permukaan tanah dengan rumus : P = V2/16
P = tekanan tiup angin (kg/m2)
V = kecepatan angin (m/det)

Tabel 2. Beban angin dasar

Ketinggian dari muka tanah      Beban angin dasar (kg/m2)
           0 m – 10 m                                  25
      10,1 m – 20 m                                  35
     20,1 m – 30 m                                   43
     30,1 m – 50 m                                   56
     50,1 m – 70 m                                   66
     70,1 m – 100 m                                 79

Beban angin tersebut harus dikalikan dengan koefisien tekanan angin sesuai ketentuan Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F).

BAHAN STRUKTUR
1. Beton
Untuk struktur kolom, sloof, balok lantai dan plat lantai digunakan beton dengan kuat tekan beton yang disyaratkan, fc’ = 25 MPa (setara dengan beton K-300). Modulus elastis beton, Ec = 4700.Öfc’ = 2,35.104 MPa = 2,35.107 kN/m2. Angka poison, u = 0,20. Modulus geser, G = Ec/ [ 2.( 1 + u ) ] = 0,98.107 kN/m2.

2. Baja Tulangan
Untuk baja tulangan dengan Æ > 12 mm digunakan baja tulangan ulir BJTD 40 dengan tegangan leleh baja, fy = 400 MPa. Untuk baja tulangan dengan Æ £ 12 mm digunakan baja tulangan polos BJTP 24 dengan tegangan leleh baja, fy = 240 MPa. Modulus elastis baja, Es = 2,1.105 MPa.

3. Baja Profil
Mutu baja profil yang digunakan untuk struktur baja harus memenuhi persyaratan setara dengan BJ-37.


KOMBINASI PEMBEBANAN
Semua komponen struktur dirancang memiliki kekuatan minimal sebesar kekuatan yang dihitung berdasarkan kombinasi beban sbb. :
1) Kombinasi 1,4.D
2) Kombinasi 1,2.D + 1,6.L
3) Kombinasi 1,2.D + Lr ± E
4) Kombinasi 0,9.D + E
5) Kombinasi 0,9.D + 1,2.L + 1,2.W
6) Kombinasi 0,9.D + 1,3.W
Dengan :
D = beban mati (Dead load)
L = beban hidup (Live load)
Lr = beban hidup yang direduksi.
E = beban gempa (Earthquake)
W = beban angin (Wind)


ANALIS PERHITUNGAN STRUKTUR DENGAN STAAD PRO

Demikian sedikit banyak pengetahuan dari perhitungan struktur konstruksi bangunan sehingga untuk mendirikan sebuah bangunan diharuskan menggunakan perhitungan struktur agar bisa diharapkan bangunan tersebut aman terhadap gaya2 atau beban2 yang timbul yang bekerja pada bangunan tersebut.

Dan kami juga mengerjakan perhitungan struktur untuk segala macam konstruksi bangunan.

——————————————————————————————————————
Harga Jasa Perhitungan Struktur

Penawaran Harga Jasa Perhitungan Struktur Konstruksi Bangunan Lengkap  Rp 15.000,00 per m2. ( luas bangunan )
Penjelasan perhitunganya Jasa Perhitungan Struktur adalah sbb:
Misalkan Luas tanah anda ( 7 m X 10 m) = 70 m2 x Rp 15.000 = Rp1.050.000
Misalkan bangunan terdiri dari 2 lantai maka  Rp 1.050.000 X 2 = Rp 2.100.000

——————————————————————————————————————
Untuk menghubungi kami, Anda dapat call ke :

Contact Person :
Bpk. Fajar
Call/sms : 0821-329-11-303
Email      : xxdesain@gmail.com
                
http://tecnicaldrawingstructuredesign.blogspot.com/2012/07/perhitungan-struktur.html
PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )

Yang dimaksud dengan rencana Anggaran biaya suatu bangunana adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, setta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan Bangunan atau proyek tersebut.

Anggaran Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti da cermat dan memnuhi syatrat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda dimasing-masing daerah, disebabkan adanya perbedaan harga dan Upah tenaga Kerja.


Ada 2 macam jenis RAB adalah :

1.RAB Kasar : sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satan tiap meter persegi luas lantai / bangunan.

2.RAB Halus : Anggaran biaya bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya. Perhitungan ini berdasarkan dan didukung oleh :
a. Bestek / Rencana Kerja & Syarat ( RKS ) : berfungsi untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis bangunan.
b. Gambar Bestek/ Gambar Kerja : berfungsi untuk menentukan besarnya masing-masing volume pekerjaan
c. Harga satuan Pekerjaan : didapat dari harga satuan bahan dan harga upah berdasarkan perhitungan analisa BOW.

Membangun sebuah rumah untuk dihuni sendiri atau berbagai investasi dimasa depan maupun property komsumsi public membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan perhitungan-perhitungan yang teliti, baik jumlah biaya pembuatannya, volume pekerjaan, dan jenis pekerjaan, harga bahan, upah pekerjam maupun pemeriksaan terakhir pekerjaan (chek list). Semua ini bertujuan untuk menekan biaya pembuatan rumah/bangunana lainya sehingga lebih efesien dan terukur sesuai dengan keinginan pemilik dalam membangun rumah, baik rumah sederhana,rumah sedang maupun rumah mewah/bangunan lainya.



Contoh Uraian Pekerjaan untuk Perhitungan RAB rumah tinggal
Tujuan dari mengurai pekerjaan adalah untuk memudahkan dalam perhitungan volume. Jika pekerjaan-pekerjaan sudah diuraikan maka perhitungan volume akan lebih mudah dikerjakan dengan mengacu pada gambar bestek……adapun contoh dari menguraikan pekerjaan adalah sebagai berikut :……….


Pekerjaan Persiapan, galian dan Urugan
Pekerjaan perbersihan lokasi
Pekerjaan pengukuran dan pemasanga bouwplank
Pekerjaan galian tanah
Urugan tanah kembali
urugan pasir dibawah pondasi

Pekerjaan Pondasi dan Beton
Pekerjaan pasangan pondasi batukali
Pekerjaan sloof beton
Pekerjaan kolom beton
Pekerjaan ringalk

Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
Pasangan dinding ½ bata trasram
Pasangan dinding ½ bata non-trasram
Plesteran trasram
Plesteran non trasram

Pekerjaan Lantai
Urugan pasir dibawah lantai
Pasangan lantai keramik 30 x 30
Pasangan lantai 20 x 20

Pekerjaan Atap

Kuda-kuda
rangka atap
Bubungan
Penutup atap genteng
Lisplank

Pekerjaan Plafon
Rangka Plafon
Plafon Triplek

Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
Kusen pintu dan jendela
Daun pintu
Daun jendela
Boven ligh

Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela
Kunci pintu
Engsel pintu
Engsel Jendela
Grendel pintu
Grendel Jendela
Hak angina
Tarikan jendela

Pekerjaan Sanitair
Bak mandi fiberglass
Kloset jongkok
Kran
Septick Tank
Sumur Resapan

Pekerjaan Instalasi Air
Instalasi air bersih
Instalasi air kotor

Pekerjaan Instalasi Listrik
Instalasi titik nyala lampu
Lampu pijar
Penyambungan daya ke PLN

Pekerjaan Pengecetan
Pengecetan dinding
Pengecetan Plafon
Pengecetan Lisplank
Pengecetan daun pintu
Pengecetan daun jendela

Pekerjaan Lain -Lain
     Pembersihan lokasi akhir


Keuntungan

Keuntungan apabila terlebih dahulu kita menghitung biaya pembuatan rumah adalah sebagai berikut :

1.Mengetahui bahan bangunan apa saja yang akan digunakan untuk diadakan/dibeli (Apabila dikerjakan sendiri)
2.Volume macam-macam bahan bangunan yang dibutuhkan dalam membuat rumah/bangunan lainya dapat diketahui.
3.Jumlah biaya yang diperlukan untuk pembuatan rumah/bangunan lain tersebut dapat diperkirakan sehingga perputaran keuangan dapat diatur.
4.Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang sudah ataupun yang beleum selesai dikerjakan (Apabila dikerjakan pihak kedua/orang lain) dapat dikontrol.
5.Pemilik dapat terbantu dalam bernegoissi tentang harga penawaran kontraktor atau pihak kedua, sehingga tidak merugikan pemilik sebagai pihak pertama.

http://tecnicaldrawingstructuredesign.blogspot.com/2012/07/perhitungan-rab.html
GAMBAR 2D
         
         Sebelum melakukan pembangunan, sebuah bangunan gedung atau konstruksi bangunan lainya akan melalui tahap perencanaan. Dan sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi tentang gedung/konstruksi bangunan tersebut nantinya. Selain untuk menampilkan wujud fisik bangunannya, gambar-gambar ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan struktur bangunan dan sistem utilitas di dalamnya sehingga selain bangunan tersebut terlihat indah, juga aman dan nyaman untuk ditempati.
Semakin rumit wujud dan fungsi bangunan, maka akan semakin banyak gambar yang dibutuhkan sehingga memudahkan dalam pelaksanaan konstruksi nantinya.
Selama proses perencanaan hingga selesainya pekerjaan, dikenal beberapa jenis gambar, yaitu :


1. Gambar PERENCANAAN
Adalah gambar yang dihasilkan dari pemikiran dari para perencana seperti arsitek, engineer struktur, mekanikal dan elektrikal. Gambar perencanaan merupakan imajinasi dari para perencana yang digunakan sebagai alat komunikasi dengan pemilik pekerjaan sehingga pemilik pekerjaan dapat mengetahui sejauh mana bangunan yang direncanakan tersebut memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Karena itu gambar perencanaan akan mengalami banyak perubahan hingga pada tahap yang sudah disepakati bersama atau bahkan hingga pemilik menemukan keinginannya. Gambar perencanaan belum memiliki detil yang cukup hingga layak untuk dijadikan acuan dalam proses pembangunan.


2. Gambar TENDER
Gambar tender adalah gambar yang digunakan sebagai acuan dalam perhitungan volume pekerjaan dalam proses pemilihan kontraktor. Gambar ini sudah lebih detil dari gambar perencanaan. Ukuran-ukuran penting sudah tertera dengan jelas, gambar-gambar pelengkap sudah tersedia, acuan-acuan untuk pembangunan juga sudah diberikan. Tujuannya adalah menunjang perhitungan yang cermat sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Gambar ini mengikat terhadap penawaran yang sudah diberikan dan menjadi acuan terhadap klaim dalam tahap selanjutnya.


3. Gambar KONSTRUKSI
Tahap selanjutnya setelah pemilihan kontraktor adalah memulai pembangunan (konstruksi). Untuk itu gambar ini diluncurkan, yang isinya adalah penyempurnaan dari gambar tender. Penyempurnaan ini terjadi karena pada masa tender adakalanya antara uraian pekerjaan, spesifikasi teknis dan gambar terdapat perbedaan. Setelah disepakati pada saat tender (terangkum dalam berita acara rapat klarifikasi) maka perubahan yang terjadi dituangkan dalam gambar konstruksi ini. Gambar ini kemudian menjadi acuan bagi kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan dan menjadi dasar juga untuk pelaksanaan yang dilimpahkan pada pihak ketiga.


4. Gambar KERJA (Shop Drawing)
Agar hasil pembangunan nantinya tidak berbeda dari yang sudah direncanakan maka pihak kontraktor membuat gambar ini yang isinya sudah jauh lebih detil dari jenis gambar sebelumnya (gambar konstruksi). Ukuran-ukuran sudah diberikan hingga detil, memperjelas hasil yang diinginkan. Detil material yang akan digunakan sudah dicantumkan (sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan). Acuan-acuan pekerjaan juga sudah dicantumnya. Intinya gambar ini dibuat sejelas mungkin sehingga pelaksana pekerjaan (mandor, tukang) dan pengawas (pelaksana, quality control) mengerti hasil yang diinginkan dan tidak mebuat perubahan dari gambar konstruksi sudah diberikan di tahap sebelumnya. Gambar kerja ini sebelum digunakan di lapangan harus mendapatkan persetujuan dari perwakilan dari pemilik pekerjaan di lapangan (direksi pengawas) dengan acuan adalah gambar konstruksi. Jika ternyata ada perbedaan yang harus dilakukan di lapangan maka direksi pengawas harus membubuhkan penyataan perubahan dan diberi tandatangan di atas gambar yang dimaksud. Catatan-catatan dan dokumentasi lainnya akan menjadi acuan dalam pembuatan As Built Drawing nantinya.


5. Gambar JADI (As Built Drawing)
Adalah gambar final dari bangunan gedung yang sudah selesai dilaksanakan. Gambar ini dibuat oleh kontraktor sebagai pertanggungjawaban atas pekerjaan yang sudah dilakukan dan akan digunakan oleh pemilik bangunan sebagai acuan dalam melakukan perawatan nantinya. Gambar ini memuat informasi dalam gambar kerja ditambah catatan-catatan perubahan di lapangan.

         Bisa terjadi beberapa jenis gambar di atas dihilangkan dengan alasan untuk menghemat waktu dan biaya, tergantung pada perjanjian yang dilakukan antara pemilik pekerjaan dengan kontraktor, misalnya pada jenis pekerjaan design and built. Penggunaan gambar-gambar ini dimaksudkan agar hasil pelaksanaan sesuai dengan keinginan pemilik dan dengan biaya dan waktu yang sudah diperkirakan sebelumnya.
 

           Sebelum kita melakukan merencanakan membangun,seharusnya kita harus sedikit banyak mengetahui tentang gambar kerja. Kemudian baru ditentukan bahan yang apa dipakai dan macam pekerjaan serta peralatan yang digunakan.Kegunaan gambar kerja adalah pertama kali mengetahui rencana denah awal,baru kemudian detail.
Gambar kerja adalah gambar lanjutan dari uraian gambar Pra Rencana, dan gambar detail dasar dengan skala ( PU = Perbandingan ukuran ) yang lebih besar.Gambar besteks dan bestek merupakan kunci pokok ( tolak ukur ) baik dalam menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya.
——————————————————————————————————————
Contoh uraian Gambar besteks/ gambar kerja untuk bangunan rumah terdiri dari :


1.Gambar situasi,PU 1 : 200 atau 1 : 500 dari :
- Rencana letak bangunan
- Rencana halaman
- Rencana jalan dan pagar
- Rencana saluran pembuangan air hujan
- Rencana garis batas tanah dan roylen


2.Gambar denah PU 1 : 100
Gambar denah melukiskan gambar tapak (tampang) setinggi ± 1,00 m dari lantai,hingga gambar pintu dan jendela terlihat dengan jelas,sedangkan gambar penerangan atas( Bovenlist ) digambar dengan garis putus- putus. Pada denah juga digambar atap dengan garis putus- putus lebih tebal dan jelas sesuai dengan bentuk atap.
Lantai rumah induk dengan duga( Pell) ditandai dengan ± 0.00. Gambar kolom (tiang) dari beton dibedakan dari pasangan tembok. Semua ukuran arah vertical dari lantai diberi tanda ( + ) dan ukuran dibawah lantai diberi tanda ( – )


3.Gambar potongan PU 1 : 100
Gambar potongan terdiri dari potongan melintang dan membujur menurut keperluan. Untuk menjelaskan letak atau kedudukan suatu kontruksi, pada gambar potongan harus tercantum duga (Peil) dari lantai, misalnya :dasar pondasi,letak tinggi jendela dan pintu,tinggi langit- langit,nok reng/ Murplat.


4.Gambar pandangan PU 1 : 100

Pada gambar pandangan tidak dicantumkan ukuran- ukuran lebar maupun tinggi gambar.Gambar pandangan lengkap dengan dekorasi yang disesuaikan dengan perencanaan.


5.Gambar Rencana Atap PU 1 : 100
Gambar rencana atap menggambarkan bentuk kontruksi rencana atap lengkap dengan kuda- kuda,nok gording, reng balok,dll


6.Gambar kontruksi PU 1 : 50
Gambar kontruksi terdiri dari :
- Rencana konstruksi beton
- Rencana konstruksi kayu
- Rencana Pondasi


7.Gambar pelengkap
Gambar pelengkap terdiri dari :
- Gambar listrik dari PLN
- Gambar Sanitair
- Gambar saluran pembuang air kotor
- Gambar saluran pembuang air hujan


Demikian sedikit banyak pengetahuan dari gambar kerja,sehingga untuk mendirikan sebuah bangunan diharuskan menggunakan gambar kerja,disamping itu akan mempermudah kita untuk mengarahkan tukang atau mandor, atau bahkan pegangan untuk Kontraktor.

http://tecnicaldrawingstructuredesign.blogspot.com/2012/07/layanan-kami.html