CONTOH GAMBAR DESAIN

CONTOH GAMBAR DESAIN
keterangan lebih lanjut ke: WA 085-106-4000-60

Senin, 03 Februari 2014

GAMBAR 2D
         
         Sebelum melakukan pembangunan, sebuah bangunan gedung atau konstruksi bangunan lainya akan melalui tahap perencanaan. Dan sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi tentang gedung/konstruksi bangunan tersebut nantinya. Selain untuk menampilkan wujud fisik bangunannya, gambar-gambar ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan struktur bangunan dan sistem utilitas di dalamnya sehingga selain bangunan tersebut terlihat indah, juga aman dan nyaman untuk ditempati.
Semakin rumit wujud dan fungsi bangunan, maka akan semakin banyak gambar yang dibutuhkan sehingga memudahkan dalam pelaksanaan konstruksi nantinya.
Selama proses perencanaan hingga selesainya pekerjaan, dikenal beberapa jenis gambar, yaitu :


1. Gambar PERENCANAAN
Adalah gambar yang dihasilkan dari pemikiran dari para perencana seperti arsitek, engineer struktur, mekanikal dan elektrikal. Gambar perencanaan merupakan imajinasi dari para perencana yang digunakan sebagai alat komunikasi dengan pemilik pekerjaan sehingga pemilik pekerjaan dapat mengetahui sejauh mana bangunan yang direncanakan tersebut memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Karena itu gambar perencanaan akan mengalami banyak perubahan hingga pada tahap yang sudah disepakati bersama atau bahkan hingga pemilik menemukan keinginannya. Gambar perencanaan belum memiliki detil yang cukup hingga layak untuk dijadikan acuan dalam proses pembangunan.


2. Gambar TENDER
Gambar tender adalah gambar yang digunakan sebagai acuan dalam perhitungan volume pekerjaan dalam proses pemilihan kontraktor. Gambar ini sudah lebih detil dari gambar perencanaan. Ukuran-ukuran penting sudah tertera dengan jelas, gambar-gambar pelengkap sudah tersedia, acuan-acuan untuk pembangunan juga sudah diberikan. Tujuannya adalah menunjang perhitungan yang cermat sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Gambar ini mengikat terhadap penawaran yang sudah diberikan dan menjadi acuan terhadap klaim dalam tahap selanjutnya.


3. Gambar KONSTRUKSI
Tahap selanjutnya setelah pemilihan kontraktor adalah memulai pembangunan (konstruksi). Untuk itu gambar ini diluncurkan, yang isinya adalah penyempurnaan dari gambar tender. Penyempurnaan ini terjadi karena pada masa tender adakalanya antara uraian pekerjaan, spesifikasi teknis dan gambar terdapat perbedaan. Setelah disepakati pada saat tender (terangkum dalam berita acara rapat klarifikasi) maka perubahan yang terjadi dituangkan dalam gambar konstruksi ini. Gambar ini kemudian menjadi acuan bagi kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan dan menjadi dasar juga untuk pelaksanaan yang dilimpahkan pada pihak ketiga.


4. Gambar KERJA (Shop Drawing)
Agar hasil pembangunan nantinya tidak berbeda dari yang sudah direncanakan maka pihak kontraktor membuat gambar ini yang isinya sudah jauh lebih detil dari jenis gambar sebelumnya (gambar konstruksi). Ukuran-ukuran sudah diberikan hingga detil, memperjelas hasil yang diinginkan. Detil material yang akan digunakan sudah dicantumkan (sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan). Acuan-acuan pekerjaan juga sudah dicantumnya. Intinya gambar ini dibuat sejelas mungkin sehingga pelaksana pekerjaan (mandor, tukang) dan pengawas (pelaksana, quality control) mengerti hasil yang diinginkan dan tidak mebuat perubahan dari gambar konstruksi sudah diberikan di tahap sebelumnya. Gambar kerja ini sebelum digunakan di lapangan harus mendapatkan persetujuan dari perwakilan dari pemilik pekerjaan di lapangan (direksi pengawas) dengan acuan adalah gambar konstruksi. Jika ternyata ada perbedaan yang harus dilakukan di lapangan maka direksi pengawas harus membubuhkan penyataan perubahan dan diberi tandatangan di atas gambar yang dimaksud. Catatan-catatan dan dokumentasi lainnya akan menjadi acuan dalam pembuatan As Built Drawing nantinya.


5. Gambar JADI (As Built Drawing)
Adalah gambar final dari bangunan gedung yang sudah selesai dilaksanakan. Gambar ini dibuat oleh kontraktor sebagai pertanggungjawaban atas pekerjaan yang sudah dilakukan dan akan digunakan oleh pemilik bangunan sebagai acuan dalam melakukan perawatan nantinya. Gambar ini memuat informasi dalam gambar kerja ditambah catatan-catatan perubahan di lapangan.

         Bisa terjadi beberapa jenis gambar di atas dihilangkan dengan alasan untuk menghemat waktu dan biaya, tergantung pada perjanjian yang dilakukan antara pemilik pekerjaan dengan kontraktor, misalnya pada jenis pekerjaan design and built. Penggunaan gambar-gambar ini dimaksudkan agar hasil pelaksanaan sesuai dengan keinginan pemilik dan dengan biaya dan waktu yang sudah diperkirakan sebelumnya.
 

           Sebelum kita melakukan merencanakan membangun,seharusnya kita harus sedikit banyak mengetahui tentang gambar kerja. Kemudian baru ditentukan bahan yang apa dipakai dan macam pekerjaan serta peralatan yang digunakan.Kegunaan gambar kerja adalah pertama kali mengetahui rencana denah awal,baru kemudian detail.
Gambar kerja adalah gambar lanjutan dari uraian gambar Pra Rencana, dan gambar detail dasar dengan skala ( PU = Perbandingan ukuran ) yang lebih besar.Gambar besteks dan bestek merupakan kunci pokok ( tolak ukur ) baik dalam menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya.
——————————————————————————————————————
Contoh uraian Gambar besteks/ gambar kerja untuk bangunan rumah terdiri dari :


1.Gambar situasi,PU 1 : 200 atau 1 : 500 dari :
- Rencana letak bangunan
- Rencana halaman
- Rencana jalan dan pagar
- Rencana saluran pembuangan air hujan
- Rencana garis batas tanah dan roylen


2.Gambar denah PU 1 : 100
Gambar denah melukiskan gambar tapak (tampang) setinggi ± 1,00 m dari lantai,hingga gambar pintu dan jendela terlihat dengan jelas,sedangkan gambar penerangan atas( Bovenlist ) digambar dengan garis putus- putus. Pada denah juga digambar atap dengan garis putus- putus lebih tebal dan jelas sesuai dengan bentuk atap.
Lantai rumah induk dengan duga( Pell) ditandai dengan ± 0.00. Gambar kolom (tiang) dari beton dibedakan dari pasangan tembok. Semua ukuran arah vertical dari lantai diberi tanda ( + ) dan ukuran dibawah lantai diberi tanda ( – )


3.Gambar potongan PU 1 : 100
Gambar potongan terdiri dari potongan melintang dan membujur menurut keperluan. Untuk menjelaskan letak atau kedudukan suatu kontruksi, pada gambar potongan harus tercantum duga (Peil) dari lantai, misalnya :dasar pondasi,letak tinggi jendela dan pintu,tinggi langit- langit,nok reng/ Murplat.


4.Gambar pandangan PU 1 : 100

Pada gambar pandangan tidak dicantumkan ukuran- ukuran lebar maupun tinggi gambar.Gambar pandangan lengkap dengan dekorasi yang disesuaikan dengan perencanaan.


5.Gambar Rencana Atap PU 1 : 100
Gambar rencana atap menggambarkan bentuk kontruksi rencana atap lengkap dengan kuda- kuda,nok gording, reng balok,dll


6.Gambar kontruksi PU 1 : 50
Gambar kontruksi terdiri dari :
- Rencana konstruksi beton
- Rencana konstruksi kayu
- Rencana Pondasi


7.Gambar pelengkap
Gambar pelengkap terdiri dari :
- Gambar listrik dari PLN
- Gambar Sanitair
- Gambar saluran pembuang air kotor
- Gambar saluran pembuang air hujan


Demikian sedikit banyak pengetahuan dari gambar kerja,sehingga untuk mendirikan sebuah bangunan diharuskan menggunakan gambar kerja,disamping itu akan mempermudah kita untuk mengarahkan tukang atau mandor, atau bahkan pegangan untuk Kontraktor.

http://tecnicaldrawingstructuredesign.blogspot.com/2012/07/layanan-kami.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar